News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Jangan Tanyakan "Kenapa?", Tapi Tanyakan "Bagaimana?"


Kalian pasti pernah berada di suatu situasi yang membuat kalian gak nyaman, gak srek, dan lain sebagainya. Yang bilang gak pernah pasti bohong, karena gue yakin semua orang pasti pernah dalam kondisi seperti itu. Ya... minimal 1-2 kali lah dalam hidup ini.

Manusia mempunyai siklus kehidupan. Ibarat roda yang berputar, kadang kita di atas, tapi pula kadang kita di bawah. Kadang kita ngalamin kejatuhan, kadang kita ngalamin kebangkitan. Itulah yang dinamakan dinamika hidup. Semua orang pasti mengalaminya.

Dulu, gue pernah mengalami sebuah pergumulan yang cukup berat buat gue. Yang pasti, gue ga bisa ngomong di sini karena ini merupakan privasi gue. Hati ini terus bergejolak saat itu. Kalbu ini terus bertanya, "Kenapa, Tuhan? Kenapa Engkau menempatkan aku di 'tempat' yang gak nyaman ini?" Tapi, setelah sekian lama gue bertanya-tanya seperti itu, ada suatu suara di dalam hati gue yang mengatakan, "Jangan tanyakan kenapa, tanyakan bagaimana." Di situ gue tambah merenung, memikirkan bagaimana gue bisa masuk dalam kondisi ini. Inilah yang membuat gue mengintrospeksi diri gue sendiri, bagaimana gue bisa masuk dalam kondisi seperti itu.

Saat itu juga, gue mencari kesalahan gue. Bukan untuk apa, tapi supaya gue gak melakukan kesalahan yang sama. Di sinilah pentingnya introspeksi diri sendiri. Bukan untuk menuduh dan menyalahkan diri sendiri, namun supaya kita menjadi pribadi yang terus diperbaharui.

Bukan berarti waktu gue introspeksi tidak ada rasa bersalah dan tertuduh. Tuduhan-tuduhan dan rasa bersalah terus menembak diri gue. Tapi, di sisi lain, hati gue terus menenangkan diri gue agar gak terus menyalahkan diri dan keadaan. Dia mengingatkan gue akan adanya dinamika kehidupan.

Di saat itu pula gue berpikir akan pentingnya dinamika kehidupan. Gue sadar akan guna dari dinamika kehidupan, yaitu membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat, tahan, dan tangguh dalam segala kondisi dalam kehidupan. Kita semua tahu kan kalau kehidupan itu sebenarnya jahat. Maka, sebenernya dinamika kehidupan itu sangat menguntungkan.

Gue menarik kesimpulan: kita ga perlu jadi orang yang teratas. Yang perlu kita lakukan adalah menjadi orang yang tekun. Dengan ketekunan, semua yang baik pasti akan menghampiri kita. Kita ga perlu menjadi orang nomor 1. Dengan ketekunan, orang nomor sekian akan menjadi yang utama.

Sekian, salam #MikeTeguh.

Komen dong h3h3h3h3

4 Komentar

  1. lagi ngalamin beginian, di kantor contohnya udah ga nyaman bgt aku, tapi ya harus putar otak gimana caranya biar betah karena masih butuh duit,cari kerja susah juga sih, hehe.. salam kenal mike..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat kak, semua pasti ada jalan keluarnya :D

      Salam kenal kak

      Hapus

*Dengan ngasih komentar, artinya kamu setuju sama peraturan (TOS) blog ini loh ya :D.