News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Harum Namanya

...Putri Indonesia, harum namanya...

Oke, hari ini gue gak bakal bahas tentang Harum si Putri Indonesia.



Hari ini, tepat 139 tahun yang lalu, seorang Kartini lahir di bumi Indonesia, tepatnya di Jepara, melalui pasangan M.A. Ngasirah dan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Seorang perempuan sederhana bernama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat ini telah membawa suatu terobosan buat bangsa ini, terutama untuk para kaum wanita. Waktu jaman penjajahan Belanda, ia membuktikan bahwa wanita patut untuk dipandang, diperhatikan, dan dijunjung. Ia membuktikan pula bahwa wanita itu derajatnya setara dengan pria--dan memang itu benar.

Setiap 21 April kita merayakan hari emansipasi wanita, yang mengingatkan bahwa para wanita tidak sepatutnya untuk ditindas, dianggap lemah, dan lain sebagainya. Seorang Kartini mengingatkan kita betapa kuatnya seorang wanita. Dia yang nampak dari luar seorang kucing nan imut, ternyata di dalam merupakan seorang singa nan sangar.

Namun, pada 17 September 1904, bunga bangsa telah layu daunnya. Ia dipanggil menghadap Sang Empunya Kehidupan saat melahirkan anaknya. Ia telah meninggalkan sebuah pesan emansipasi pada setiap kalangan masyarakat Indonesia. Ia telah meneladankan semangat yang membara demi sebuah kesetaraan gender pada kita. Dan, gue yakin, ia juga mengharapkan kita meneruskan perjuangan-perjuangannya di masa kini. Gak terbatas wanita, pria pun boleh, atau bahkan harus ikut serta

Hari ini kita mengenang seorang Kartini, seorang bunga bangsa yang telah menunjukkan keelokan pada masanya. Sekarang giliran kita untuk jadi Kartini-Kartini selanjutnya. Hari ini Indonesia memerlukan Kartini-Kartini baru, yang memperjuangkan martabat para wanita Indonesia. Kita gak mau kan di Indonesia kasus-kasus 'perendahan diri' seorang wanita terus kita dengar?

Masa sekarang, penjajahan terhadap wanita terus kita dengar, namun jarang kita sadari. Bahkan, tanpa sadar, kita juga kadang melakukan itu. Yang pertama kita harus lakukan yaitu merubah dan merefleksikan terlebih dahulu dalam diri kita, sudahkah kita melanjutkan perjuangan Kartini? Setelah itu, baru kita lakukan perubahan di luar diri kita, melanjutkan perjuangan Kartini di masa lalu. Gak harus yang heroik kayak beliau. Lakukan saja hal-hal kecil yang dapat mengangkat martabat wanita, bukan malah merendahkannya.

- - -

Kartini telah habis musimnya. Sekarang musimmu. Mau ambil bagian dalam perjuangannya di masa kini?

Komen dong h3h3h3h3

4 Komentar

  1. Kartini sekarang mah di mol


    Cabe-cabean...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Kesel jadinya. Mereka bukan Kartini.

      Hapus
    2. Mereka juga kartini. Kan mereka perempuan, sama kayak kartini perempuan.
      Cuman kartini dulu dibilangnya kartini emansipasi wanita.
      Kalau kartini sekarang dibilangnya kartini era kids jaman now.
      Yah kemajuan jaman ya sudah lah :(

      Hapus
    3. Ya, memang Kartini perempuan... :v

      Tapi, maksud ane adalah mereka sama sekali gak mencerminkan sosok Kartini itu sendiri, jadi ane nganggap mereka bukan Kartini. Mereka yang Kartini adalah mereka yang bener-bener mencerminkan sosok Kartini itu sendiri :).

      Cheers! :D

      Hapus

*Dengan ngasih komentar, artinya kamu setuju sama peraturan (TOS) blog ini loh ya :D.