News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Bagaimana (Seharusnya) Kita Menyikapi LGBTQ+


Waduh, berat sekaleh postingan hari ini sodara-sodara :v.

Baik, baru-baru ini viral lagi yang namanya "pride month", sebuah momen di mana para LGBTQ+ merayakan 'kebanggaannya'. Well, first thing first, I wanna explain how I see this thing (sebelum terjadi salah paham :v).

Pertama, LGBTQ+ bukanlah sesuatu hal yang baik. Gini, maksud gue adalah gaya hidupnya, bukan orangnya. Well, kita hidup di dunia timur, di mana dunia ini sangat menjunjung tinggi nilai dan norma di masyarakat--and I think that's a good thing (lain kali gue mau bahas tentang ini ah~). Itu akan ngejaga kita untuk tetep di dalam track yang bener. So, gaya hidup LGBTQ+ of course gak bisa gue terima--apapun alasannya. Sekali lagi, gaya hidupnya, bukan orangnya.

Kedua, seperti yang gue bilang sebelumnya, bukan orangnya. Orang-orang yang mengaku LGBTQ+ gak patut buat kita jauhi dan asingkan (tapi kalo emang bener-bener toxic ya silahkan jauhi) bahkan sampai di-bully. Mereka semua equal, as a human being. Gak, gue gak lagi ngebela'in mereka, tapi menurut pandangan gue ini adalah sesuatu yang salah kalau kita sampe memperlakukan mereka tidak sebagai manusia. Well, mungkin di antara mereka ada yang sebenernya gak mau jadi LGBTQ+, tapi karena satu dan lain hal akhirnya jadilah mereka begitu. Ya, gak menutup kemungkinan sih ada juga yang dengan sadar memilih jadi LGBTQ+. Yaaa... sebenernya gue punya beberapa pandangan masalah ini sih, tapi gue coba tulis aja yang bisa diterima sama banyak logika orang secara universal. Meskipun begitu, setiap orang bebas punya opini, tapi alangkah baiknya jika kita bisa ngehargai opini satu sama lain, bukan? :)

Back to the topic.

Tujuan gue nulis ini bukan untuk ngebela'in mereka yang LGBTQ+. Totally gue gak ada pikiran ke sana. Tapi gue mau ajak kalian untuk punya pemikiran dan tindakan yang bener kepada mereka yang ngaku dirinya LGBTQ+.

Semua orang gak berhak atas perundungan. Semua orang--tanpa terkecuali. Kita ndak berhak untuk nge-bully mereka yang LGBTQ+, dengan alasan apapun--bahkan dengan alasan agama sekalipun. Well, mungkin bagi kita yang yang straight mereka adalah 'sesuatu yang menjijikan', tapi gak gitu caranya. Mereka semua juga manusia, bukan kotoran yang harus kita jauhin bener-bener.

Satu yang gue percaya, mereka yang gay, lesbian, or whatever it is bisa disembuhin. Gue sangat percaya itu. Mungkin pendapat beberapa ahli bilang kalo mereka udah ga bisa disembuhin. Tapi, bukankah kita punya Tuhan yang Mahakuasa? I think nothing is impossible for Him. Kalau Dia pencipta, berarti Tuhan tau dong cara 'memperbaiki' kita dan mereka. Ya gak?

We are believe in God, right?

Nah, ini adalah jatah kita. Kita bisa ngelakuin peran kita sebagai teman mereka dengan menggiringnya ke arah yang baik. Ya, tujuan akhirnya adalah membuat mereka berubah.

Kalau seandainya ada temen lu yang tiba-tiba coming out ke lu, jangan jauhi mereka--selama mereka gak toxic ke depannya (kayak malah 'nge-seret' lu jadi ikut-ikutan). Terima mereka, rangkul mereka, dan semangati mereka supaya bisa berubah. Gue yakin miracle itu masih ada sampai sekarang.

Intinya, jangan pernah lakukan manusia tidak seperti manusia. Kalau kita mau dihargai, ya hargai dulu orang lain. Kalau kita mau dihormati, hormati dulu orang lain. Tabur tuai. Apa yang kamu tabur, suatu hari akan kamu tuai juga.

Baiklah, sampai di sini dulu postingan kali ini. Semoga bisa mengubah paradigma kalian. Have a nice day everyone! :D

Komen dong h3h3h3h3

16 Komentar

  1. dulu2 biasanya cuma LGBT, sekarang ketambahan Queer ya jadi LGBTQ+, lalu +nya apa itu ya??

    aku juga fine2 aja sama orangnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo ga salah "+" nya masuk kategori transeksual dan gender float.

      Hapus
    2. @Bara Anggara: Sejenisnya, mungkin(?)

      Iyap, mereka juga manusia. Yang gak bener adalah gaya hidupnya, bukan orangnya.

      Hapus
    3. @BlogSabda.com: Hmm.. mungkin ya.

      Hapus
  2. Sekarang lagi rame gara gara Unilever dukung kelompok LGBT.

    Kurasa mengubah mereka agar bisa menjadi seperti orang kebanyakan agak susah juga, tapi jika memang berusaha keras mungkin bisa sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ya biarin toh. Ndak usah pake ngeboikot-ngeboikot segala.

      Yap, nothing is impossible.

      Hapus
  3. temen aku ada yg termasuk dalam lgbt ini, dan aku menghargai kehidupan mereka & nggak ikut campur juga.

    BalasHapus
  4. Setujuuu mas ;). Aku sampe kapanpun ga akan menerima ajaran hidup LGBTQ ini. Tapi aku ga prnh ada masalah dengan orang2nya.lah temen2ku masalahnya banyaaaaaaak yg Gay :D, baikan ada yg transgender. Justru yaa temenan Ama mereka itu asyik, Krn rata2 orangnya lucu, pinter dan jujur blak2an :D.

    Aku prnh diajak nginep Ama temenku yg gay di rumah ortunya di Garut, Krn wkt itu ada nikahan temen kantor. Itu ibunya lgs happy loh liat aku, Krn dikira pacar dia wkwkwkkw.. tp aku jelasin lah bukan, ga enak aja ntr ngarepin banget anaknya aku bawa ke pelaminan :p. Tp dia temenku yg gay yg slalu bisa ksh pendapat jujur ttg apa aja. Makanya aku suka temenan Ama dia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, tugas kita adalah jadi teman mereka, dan kalo bisa ngarahin mereka ke hal-hal yang bener :).

      Hapus
  5. aku juga B aja sih temen deket aku malah terang2an gay
    tapi dia paham klo pas cerita sama aku engga bakal cerita cowok2
    selama engga ngeganggu dan menjurus seksual, dan menjalani pertemanan secara normal its ok aja
    makan jalan jalan ato liat film rame rame
    tapi kalau sampai masuk ke kehidupan mereka secara detail aku sih no

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap, intinya selama ndak toxic, it's okay buat temenan sama mereka :).

      Hapus
  6. saya pribadi tidak pernah mendeskriditkan mereka sebagai manusia. Mereka tetap pantas untuk dapat hak yang sama dengan yg lainnya. Untuk gaya hidupnya, saya memang ga bisa terima.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener. Tugas kita adalah ngarahin mereka ke hal yang bener, dan harapannya mereka bisa berubah :).

      Hapus
  7. Iya LGBT adalah gaya hiddup pilihan masing-masing orang. Saya juga ngak ingin ikut campur. Tetap berteman saja, benar kata Mike kalau bisa kita ngarahin mereka ke hal yang benar dan semoga mereka bisa berubah.

    BalasHapus
  8. bagi saya, saya cuma ambil tahu sahaja fasal mereka tapi tidak sesekali menyokong tindakan/cara/fahaman mereka

    BalasHapus

*Dengan ngasih komentar, artinya kamu setuju sama peraturan (TOS) blog ini loh ya :D.