News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Your Guardian Part 3: Terbongkar Tapi Terjebak

Baca part 2-nya di sini.


Yuni membocorkan sesuatu padaku. Jadi, Yuni bercerita kepadaku seperti ini.

Mereka yang jahat itu telah meluapkan emosinya kepada Yuni. Mereka menceritakan semua niat-niat jahat mereka kepada Febri, si dia, dan aku. Tak heran sih, mereka menceritakan semuanya itu kepada Yuni. Yuni kan sahabat baik mereka yang jahat, tapi Yuni tidak ikut-ikutan niat jahat mereka. Satu lagi teman yang mendukungku.

Rencana mereka yang pertama adalah kepada si dia. Mereka ingin menjebak si dia besok di kamar mandi perempuan. Aku rasa ini merupakan niat jahat mereka yang hampir mirip dengan niat jahat mereka saat di perkemahan. Karena di sekolah, aku tak bisa menggunakan caraku yang aku gunakan waktu perkemahan. Ya udah, aku hanya mengikuti si dia, tapi aku tidak memberitahukan semuanya itu kepada si dia. Aku takut si dia malah tidak mau sekolah dan malah ketakutan di sekolah. Aku hanya menjauhkan si dia dari toilet. Ya, karena aku tidak terus mengawasinya setiap waktu, si dia akhirnya pergi ke toilet juga. Aku menemukan si dia sedang diikat di WC dan mulutnya dilakban dengan keadaan pintu yang sedang terbuka. Mungkin karena keadaan waktu itu terlalu sepi, jadi tidak ada yang melihat si dia. Aku berusaha untuk menolongnya, tetapi aku malah yang kena. Aku ditendang oleh sesosok pria misterius ke dalam kamar mandi tersebut dan aku segera dikunci olehnya. Akupun terjebak dengan si dia dalam satu kamar mandi. Aku agak kebingungan saat itu. Untung sih suasana udah sepi. Aku hanya menenangkan si dia dan aku harus tetap mengawasi keadaan di luar toilet hanya dengan teriakan dan indra pendengaran.

Aku menunggu sekitar 30 menit. Aku mendengar suara Febri yang sepertinya ingin pergi ke toilet. Ya, toilet laki-laki dan perempuan memang bersebelahan. Aku berteriak memanggil Febri, dan syukurlah Febri mendengar suaraku. Febri segera mencari pertolongan karena Febri tidak berani untuk membobol pintu kamar mandi sekolah. Alhasil pengurus tamanlah yang membebaskan kami. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Jono, pengurus taman di sekolah kami.

Aku menceritakan semuanya kepada Febri termasuk tentang kehadiran pria misterius tersebut. Aku menceritakan kepadanya bahwa pria tersebut hanya menggunakan topeng joker dengan jaket dan celana hitam. Tingginya se-Febri, ya sekitar 160 cm kurang lebih. Febri hanya terdiam dan diapun mulai bingung tentang apa yang aku ceritakan. Dia kebingungan tentang siapa pria misterius tersebut. Kami menduga-duga, itu adalah Dani, musuh kami berdua.

Keesokan harinya aku jadi lebih berwaspada. Aku melihat Yuni sedang berbincang-bincang dengan mereka yang jahat dengan wajah agak sinis. Aku pun cepat menjauh dan bersembunyi. Aku malah curiga dengan Yuni. Jangan-jangan Yuni malah juga bersekongkol dengan mereka yang jahat. Wah, kalau memang benar Yuni seperti itu, aku cuma punya Febri. Itu aja.

Saat jam istirahat, aku pergi ke kantin, dan aku menemukan si dia sedang makan bersama Febri. Tampaknya mereka membicarakan sesuatu yang kelihatannya serius. Aku beli makanan dulu. Aku membeli semangkuk mie ayam super maknyus buatan Bu Ami. Ya... Bu Ami adalah pembuat mie ayam paling enak yang pernah kurasakan. Ga heran sih, Bu Ami sudah menggeluti profesinya sebagai penjual mie ayam sejak dia muda, ya sekitar umur 20-an. Jadi Bu Ami meneruskan usaha orang tuanya.

Aku bergabung dengan pembicaraan mereka. Ternyata mereka sedang membicarakan tentang ujian Fisika yang baru saja selesai. Yah, hampir aja.

Setelah selesai makan dan setelah mereka selesai berbincang, aku menunggu sampai tempat agak sepi, dan ingin berbicara dengan Febri. Aku cuma mau membicarakan tentang apa yang aku lihat waktu tadi pagi

"Feb, aku mau ngomong sesuatu."
"Ngomong apa?"
"Tentang kejadian tadi pagi, Feb."
"Kejadian apa?"
"Jadi gini, tadi pagi aku ngelihat si Yuni ngomong-ngomong sama mereka itu dengan wajah agak sinis. Nah, aku malah curiga si Yuni bersekongkol dengan mereka."
"Terus, terus?"
"Ya udah. Kita kudu ngapain ini?"
"Ya, salah satunya cara adalah tidak mempercayai omongannya si Yuni seratus persen."
"Gitu ya?"
"Yoi."

Setelah pembicaraan itu, kita berdua berpencar.


Tak lama kemudian, aku menemukan si Dani sedang berbincang-bincang dengan Yuni. Kira-kira apa ya yang mereka bicarakan? Aku patut curiga.

Segmen Your Guardian Part 4 akan berlanjut pada Sabtu, 3 September 2016. Minggu depan juga ada posting baru. See you next week!

Komen dong h3h3h3h3

4 Komentar

*Dengan ngasih komentar, artinya kamu setuju sama peraturan (TOS) blog ini loh ya :D.