News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Your Guardian Part 5: Kisah Kelam Masa Lalu

Mohon maaf ya gaes, minggu lalu gue ga sempet ngupdate blog ini karena saat itu gue lagi sakit. Hari ini gue udah siapin posting Your Guardian Part 5. So, enjoy the post!

- - - 

Baca part 4-nya di sini.


Aku curiga dengan wajah-wajah mereka. Entah kenapa firasatku berkata bahwa hari itu akan menjadi hari terburuk dalam sejarah kehidupanku terlebih si dia. Terkadang firasatku itu benar. Contohnya saja waktu Febri makan mie ayam di pinggir jalan bersama aku. Waktu itu aku bilang sama dia untuk tidak makan di sana. Tapi Febri tetap memaksaku untuk makan bersama di sana. Ya udah, aku ngikut aja meskipun dengan perasaan was-was. Benar firasatku, ada mobil ugal-ugalan yang hampir aja nabrak rombong mie ayam itu. Untung kita berdua langsung lari dan tidak menjadi korban dari peristiwa itu.

Tak ingin berlama-lama, aku segera menuju ke kelas dan menjaga diri. Kebetulan si dia belum datang. Aku berfikiran bahwa ini adalah hari terakhirnya di dunia. Entah kenapa. Aku berusaha untuk menghapus semua pikiran-pikiran jelek itu. Aku tak ingin dia "pergi" di tangan mereka. Aku menceritakan firasatku pada Febri dan Dani. Mereka hanya terdiam dan tidak bisa menjawab apapun.

Dani hanya memberitahukanku satu peringatan untuk diriku, jagalah diri. Aku awalnya tak mengerti maksud Dani. Namun, setelah Dani meninggalkan aku dan Febri, aku bertanya pada Febri atas pernyataan Dani. Febri hanya menjawabku seperti ini,

"Kamu tau, Dani itu juga punya firasat yang kuat akan sesuatu, sama seperti kamu. Bahkan melebihi kamu. So, jangan anggap remeh peringatannya."

Aku terkejut di dalam hati. Aku baru tau kalau Dani punya kelebihan sama seperti aku, bahkan lebih dari aku. Aku berpikir, dan berpikir. Apa jangan-jangan maksud Dani... ah, ga mungkin! Aku hanya berusaha untuk berpikiran positif dan tetap berusaha menjaga diriku baik-baik.

Pada waktu jam istirahat, kurang lebih sekitar jam setengah 10 pagi, aku menjaga si dia dari jauh. Tak luput pula aku menjaga diriku dengan memantau sekelilingku. Si dia nampak ceria, tak seperti di hari-hari sebelumnya. Aku hanya bisa tersenyum akan senyumnya itu.

Sampai pada pulang sekolah, salah satu dari mereka yang jahat menarik tangan si dia dan pergi menuju ke tempat penghabisan si dia. Aku segera berlarian bersama Febri dan Dani yang saat itu melihat kejadian itu. Tapi, entah kenapa sampai pada pertengahan perjalanan, kami tersesat. Memang si dia dibawa oleh mereka yang jahat di tempat yang sangat-amat terpencil dan tidak pernah kami jangkau. Kami berusaha menggunakan Google Maps, sialnya signal handphone kami hancur. Kami hanya mengandalkan ilmu kira-kira seperti yang diajarkan guru matematika kami yang agak "sesat" =)).

Kurang lebih 2 jam kami mencari, akhirnya kami bertemu dengan mereka yang jahat. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau si dia diikat di sebuah pohon yang cukup besar, dipotong rambutnya sampai habis, dan mengalami memar di sekujur badan dengan cukup hebat. Si dia merintih kesakitan karena ulah mereka yang jahat. AKU BENCI MEREKA!

Aku, Febri, dan Dani melawan mereka dengan seluruh tenaga yang kami punya. Apa daya, kami bertiga berhasil takluk di tangan mereka yang jahat. Kami bertiga diikat bersama si dia. Tiba-tiba, aku melihat Yuni mendekat ke kami dengan muka sinis penuh misteri. Yuni mengatakan ini padaku.

"Memang, cinta itu membutakan!"
"Yun! Kamu ngapain ikut-ikut sama mereka? Bukankah kamu itu sahabat kami?" (Aku)
"HAHAHA! Manusia bodoh! Aku bukanlah sahabat kalian. Akulah orang yang paling membeci kalian berempat!"
"Tega kamu Yun." (Febri)

Aku mengatakan demikian untuk mengelabui si Yuni. Namun, Yuni mengatakan ini padaku.

"Ah! Kalian semua itu juga pada pembohong! Aku sudah tau, sejak awal kamu pasti membenciku kan?"
"Aku memang membencimu, karena sikapmu pada dia! AKU BENCI KAMU! SAMPAI KAPANPUN AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU!"

Emosi itu seakan luap dari hatiku. Aku sudah gregetan sama mereka. Ternyata, selama ini Yuni lah yang mendalangi kejadian ini.

"Asal kalian tau, aku memendam perasaan benci pada Merry! Dulu aku pernah dimaluin di depan orang banyak karena dulu aku adalah manusia terculun di dunia. Sejak saat itu, aku memutuskan untuk membenci Merry! Selamanya akan aku benci Merry!"

Karena perkataan Yuni, aku baru mengerti kalau nama si dia adalah Merry. Nama yang bagus.

"Sejak kalian ikut campur untuk melindungi Merry, aku ikut memendam benci pada kalian. Kalian selalu ingin menggagalkan misiku. Dan, untuk kali ini, aku tidak akan gagal. Merry akan tewas di tanganku!"

Hatiku hancur seketika. Tak lama kemudian, mereka meninggalkan kami sendirian di tempat itu. Entah untuk apa. Kami berusaha untuk melepaskan jeratan tali yang mengikat kami dengan kuat. Entah dengan apa, Febri bisa melepaskan kami dari tali itu. Sialnya, Merry tidak terlepas talinya. Kami diikat dengan tali yang berbeda. Namun, karena talinya diikat dengan sangat kuat, kami tidak bisa melepaskan talinya. Sampai mereka yang jahat datang kembali dengan teman mereka yang juga sekaligus musuh kami, Yudi, Angga, dan Rafi. Mereka membawa sebuah pisau yang lumayan tajam. Kami berusaha untuk melawan dengan apapun yang kami punya, seperti bela diri, silat, dan pukul-memukul. Aku akan berusaha untuk menjaga dan melindungi Merry, agar Merry tidak mengalami kejadian buruk apapun. BAGAIMANAPUN CARANYA!

Your Guardian akan berlanjut pada Sabtu, 1 Oktober 2016, pukul 19.00 WIB. See you next week!

Komen dong h3h3h3h3

0 Komentar