News Ticker

image slider by WOWSlider.com v9.0

Your Guardian Season 2 Part 7: Hanya Aku dan Ibu


Karena tetanggaku masih ada keperluan lain, akhirnya dia memutuskan untuk berpamitan pulang sebelum ibu ditangani dokter. Dan, setelah sekian lama aku menunggu, sang dokter keluar dan menyatakan bahwa Ibu terkena salah satu terkena penyakit mematikan, yaitu kanker rahim. Bukan stadium 1 atau stadium 2, tapi langsung stadium akhir. Seketika aku down dan segera menemui Ibu yang masih belum tersadarkan.

Aku melihat Ibu yang sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit. Aku melihat wajah Ibu yang pucat di sana. Aku tak tahu mengapa hal tersebut terjadi pada Ibu. Terlebih, aku tak tahu kenapa hal itu terjadi kepada keluarga kecil kami. Aku hanya bisa berpikir positif dan berdoa bagi kesembuhan Ibu.

Keesokan harinya, tepatnya sekitar jam 5 sore kurang 10 menit, Ibu tersadar dari tidur lamanya. Ibu tampak kebingungan kenapa dia bisa sampai di rumah sakit. Aku menceritakan semua yang terjadi kepada Ibu. Ibu hanya bisa terbingung-bingung mendengarkan ceritaku. Ibu bertanya seperti ini kepadaku kemudian.

"Ibu sebenarnya sakit apa nak?"
"Ibu hanya terlalu lelah, bu. Ibu cukup istirahat saja, jangan terlalu banyak pikiran."
"Kamu yakin tidak terjadi apa-apa pada Ibu?"
"Yakin, bu."
"Ya sudah."

Aku berusaha menutupi penyakit yang sebenarnya diderita Ibu. Tujuanku adalah agar Ibu tidak terus kepikiran. Kalau kepikiran, nanti malah tambah drop.

Setelah perbincangan singkat itu, aku menawarkan Ibu untuk makan. Memang waktunya Ibu untuk makan malam. Ibu hanya memakan semangkuk bubur yang disediakan oleh rumah sakit. Entah kenapa, saat Ibu makan, aku merasa matanya mengisyaratkan sesuatu. Aku tak tahu pasti, yang pasti saat aku tatap matanya, aku melihat ada sesuatu yang berbinar.

Setelah Ibu makan, aku menyuruhnya untuk segera beristirahat. Namun, Ibu tidak mau. Katanya masih belum ngantuk. Ibu lebih memilih menonton video-video yang ada di YouTube-ku. Bukan hanya itu, dia menyuruhku untuk tetap bersamanya. Ini sungguh aneh. Tak biasanya Ibu menonton video karyaku di YouTube. Sambil dia menonton, dia juga memuji-mujiku. Ini sungguh tak biasa. Perasaanku mulai bergejolak. Ini pasti ada apa-apanya. Namun, aku harus tetap berpikiran positif. Aku harus tetap berpikiran bahwa Ibu akan sembuh.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Ini waktunya untuk dokter memeriksa Ibu kembali. Pemeriksaannya sekitar 30 menit. Jadi, jam setengah 9 malam dokter sudah keluar. Dokter mengatakan sesuatu padaku yang membuatku pusing tujuh-puluh-tujuh keliling.

"Jadi gini, mas. Ibu harus segera dioperasi besok. Mengingat kanker Ibu sudah mencapai stadium akhir. Ini juga demi keselamatan Ibu."
"Harus besok ya, dok?"
"Ya, harus. Sebelum terlambat."
"Rincian harganya bagaimana dok?"
"Oh, silahkan ikut suster yang ini ya."
"Baik dok."

Sang suster mengantarku ke bagian administrasi. Setelah sampai, aku menunggu  lumayan lama karena biayanya sedang dihitung. Setelah selesai dihitung, mereka memberikan hasil perhitungan biayanya kepadaku. Alangkah terkejut dan gelisahnya diriku, biayanya amat besar bagiku. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Pikiranku tiba-tiba nge-blank.

"Jadi, bagaimana mas?"
"Bisa dikurangi gak ya, mbak?"
"Waduh, ga bisa mas."
"Ya sudah mbak, saya beri keputusan secepat mungkin ya."
"Baik mas."


Aku segera meninggalkan tempat itu dan memilih menyendiri di taman rumah sakit. Bingung bercampur cemas. Uangku di tabungan tidak cukup untuk membayar biaya segitu besarnya. Tapi, Ibu juga harus sembuh. Akhirnya aku lebih memilih jalan resiko, yaitu meng-iya-kan tawaran operasi. Demi kesembuhan Ibu!

Aku segera menuju ke bagian administrasi dan langsung mengurus pembayaran. Beruntungnya, pembayaran boleh dilakukan di lain hari.

Saat selesai mengurus pembayaran, aku langsung menuju ke kamar Ibu. Saat aku membuka pintu, aku melihat Ibu yang tertidur pulas. Aku masuk perlahan-lahan dan segera menuju ke Ibu. Aku melihat suatu 'kesenangan' di muka Ibu. Aku tak tahu mengapa. Tak lama, sekitar 15 menit setelah aku masuk, Ibu membuka matanya dan menanyakan hal yang membuatku sedih dan tidak bisa tidur semalaman.

-- Apa yang perkataan Ibu yang membuat si Aku tidak bisa tidur hingga semalaman? Baca kelanjutannya hanya di Michael David Blog!

Komen dong h3h3h3h3

4 Komentar

  1. Jasa ibu sangat besar utk anak-anaknya, makanya ada istilah syurga dibawah telapak kaki ibu, bahagiakanlah ibu kita

    BalasHapus
  2. kalo pembayarannya harus hari itu juga, ntar kasus nya bisa kaya debora ya :D

    BalasHapus

*Dengan ngasih komentar, artinya kamu setuju sama peraturan (TOS) blog ini loh ya :D.