Rindu
Karya Michael David
Gejolak yang ada
Melintas di depanku
Saatku menatap Eiffel
Yang dikecap manis
Yang dikenang rindu
Antara aku kamu
Dan dia yang tersenyum
Kita bersedih
Rinduku tak berbendung
Mentari pun mengetahuinya
Hanya bisa mengenang
Berharap akan kembali
Rindu melihatmu lagi
Rindu merasakanmu lagi
Wahai, Indonesia
- - -
Bermesraan dengan Kelabu
Karya Michael David
Waktu terus berdenting tiada henti
Berpacu dengan segala ketidakpastian
Mengecap segala rasa ingin tahu
Merasakan yang tak terjangkau
Hanya bisa merenung dan berpikir
Ke manakah perahu ini akan berlabuh
Ke pulau yang indah nan elok
Atau ke pulau yang sarat penderitaan
Tapi yang aku tahu pasti
Kita semua pasti didewasakan
Dengan segala macam kebimbangan
Tetap tegar, anak-anak emas Ibu Pertiwi!
- - -
Makin Cinta
Karya Michael David
Lautan terbentang luas
Dari Sabang sampai Merauke
Awan bergerak luwes
Dari Aceh sampai Papua Barat
Orang-orang yang ramah
Menyatu-padu dalam keberbedaan
Mereka yang penuh kasih
Semuanya ada di sini
Keindahanmu memanjakan mata
Keelokanmu memikat hati
Jiwaku bersuka, melihatmu bahagia
Gema melodi bersenandung dalam kalbu
Makin hari, ku makin cinta
Makin ku merasa, makin ku jatuh hati
Buatlah Ibu Pertiwi makin disanjung
Wahai kalian yang membaca sajak ini
- - -
Setinggi Angkasa
Karya Michael David
Mataku menghadap ke atas
Melihat birunya langit Indonesia
Merasakan ketinggian di atas
Merasakan harapnya setinggi angkasa
Aku melihat burung-burung beterbangan
Menikmati bebasnya cakrawala
Terbang ke sana ke mari
Tak ada tekanan, tak ada hambatan
Itulah harapan kami, Bangsa Indonesia!
Aku terbang ke awan-awan
Memasuki, dan mengendarainya
Melihat segala sesuatu yang di bawah
Melihat bangsa-bangsa di bawahku
Ternyata aku tak sendiri
Banyak orang ikut bersamaku
Bangsa ini berada di atas segala bangsa!
Kami yakin tak hanya sekedar mimpi
Suatu saat, tak akan terlalu lama
Sayap kami siap mengepak lebih keras
Terbang lebih tinggi, menembus cakrawala
- - -
Napas Ibu Pertiwi
Karya Michael David
Semilir angin kurasakan
Hembusan napas sang Ibu Pertiwi
Sungguh sejuk rasanya
Membisikkan sesuatu padaku
Lembut sekali iramanya
Pesan tersirat di baliknya
Untuk terus berjaga
Jangan sampai si pencuri datang
Kembali
Ia berbisik padaku,
"Perjuanganmu belum tuntas, nak!
Teruslah berjuang demiku!
Permata khatulistiwa ada di tanganmu
Ya, di tanganmu!
Di tangan semua yang betul Indonesia"
Bukan sekedar emosi
Tapi benar kesadaranku
Ibu Pertiwi perlu anak-anaknya
Untuk terus menjaganya
Ia harus tetap terus berdiri
Tanpa digoyahkan siapapun
4 Komentar
Wah ternyata kaka satu ini bisa membuat puisi untuk ibu yaaa.. so sweet puisinya,, request donk puisi untuk sang pujaan hati ya hihi
BalasHapusWAKAKAKA siap siap...
HapusSesungguhnya Ibu pertiwi ini napasnya darimana ya :( wkwkwk
BalasHapusTapi-tapi men-subjek-kan Indonesia itu bagus juga dalam puisi. Supaya lebih hidup :)
Hehehehe terima kasih :)
Hapus*Dengan ngasih komentar, artinya kamu setuju sama peraturan (TOS) blog ini loh ya :D.